Tips Berpuasa bagi Penderita Gangguan Lambung

by | Feb 11, 2024 | Umum

Bagi penderita gangguan pencernaan seperti sakit Lambung, puasa Ramadhan menghadirkan tantangan dan kekhawatiran tersendiri, karena puasa mengubah kebiasaan dan waktu makan, yang pada gilirannya menyebabkan perut kosong seiring waktu. Minggu pertama puasa bisa jadi sangat tidak nyaman bagi penderita masalah perut, karena tubuh masih menyesuaikan diri dengan kebiasaan makan yang berubah. Namun, situasi ini harus terus membaik dalam beberapa minggu mendatang. Agar merasa nyaman saat berpuasa, Anda bisa mengikuti tips di bawah ini.

Jangan Lewatkan Sahur

Pertama, hindari melewatkan sahur karena dapat memperburuk asam lambung sepanjang hari. Perut kosong sepanjang hari dapat meningkatkan asam lambung, apalagi jika tidak makan sahur. Tak hanya menjadi sumber energi saat berpuasa, makan sahur juga bisa mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. Pilih menu sarapan yang tinggi serat karena pencernaan lebih lama dan asam lambung tidak mudah naik.

Jangan Tunda Waktu Buka Puasa

Juga, saya akan istirahat ketika saatnya tiba. Jangan ragu dan biarkan perut kosong lebih lama, karena perut perlu mencerna makanan agar asam lambung yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghancurkan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Seperti melewatkan sahur, menunda buka puasa bisa memperparah gangguan asam lambung.

Makan Perlahan

Sama pentingnya, makanlah secara perlahan dan tidak terburu-buru. Kunyah makanan Anda dengan baik agar perut Anda bisa mencernanya dengan lebih mudah. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik justru meningkatkan asam lambung. Oleh karena itu, makanlah secara perlahan dan nikmati makanan yang tersedia agar Anda tidak mengalami nyeri akibat asam lambung yang meningkat.

Makan Porsi Kecil

Kunci lain untuk mencegah penumpukan asam lambung adalah makan dengan porsi kecil. Meski rasa lapar terasa tak tertahankan saat berbuka puasa, usahakan untuk tidak makan berlebihan terlebih dahulu. Perut Anda membutuhkan waktu untuk mencerna makanannya. Makan porsi yang sama mendorong asam lambung meningkat. Seperti halnya makan sahur, makanlah secukupnya dan dalam porsi yang wajar. Beri waktu sekitar tiga hingga tiga jam untuk sahur agar Anda tidak merasa tergesa-gesa saat makan.

Baca Juga  10 Oleh-oleh Khas Semarang yang Tahan Lama

Hindari Makanan dan Minuman yang Meningkatkan Asam Lambung

Selain mengontrol porsi makanan, ada baiknya penderita masalah lambung memilih makanan yang dimakan. Makanan tertentu merangsang produksi asam lambung dan harus dihindari, seperti: Minuman bersoda, makanan pedas, makanan berlemak, makanan dan minuman berkafein seperti cokelat, kopi dan teh, serta makanan asam. Tidak boleh dimakan baik saat sahur maupun saat berbuka puasa.

Jangan Langsung Tidur Setelah Makan

Rasa ngantuk setelah sahur memang wajar, namun sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan. Idealnya, Anda harus menunggu sekitar 3 jam setelah makan sebelum kembali tidur. Tidur setelah makan hanya memperparah gangguan asam lambung dan membuat perut tidak nyaman. Puasa saat asam lambung naik sudah pasti menjadi hal yang tidak nyaman, bukan hanya ibadah yang akan terganggu, tetapi juga akan membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman. Jadi, jangan sampai peningkatan asam lambung menghalangi Anda untuk berfungsi maksimal, dan berhati-hatilah agar tidak melebihi waktu sahur.

Naikkan Posisi Kepala Saat Tidur

Coba naikkan posisi tidur Anda sekitar 15 sentimeter (cm) lebih tinggi dari biasanya. Jangan menggunakan banyak bantal karena hanya akan mengangkat kepala Anda. Tubuh bagian atas juga harus sedikit dinaikkan agar posisi tidur lebih condong. Ini mencegah penumpukan asam lambung.

Kenakan Pakaian Longgar

Anda juga bisa mengenakan pakaian longgar untuk mencegah asam lambung naik. Ini mengurangi tekanan pada perut Anda, jadi Anda tidak perlu lagi khawatir akan sakit maag atau sakit perut.Selain itu, jangan memakai ikat pinggang agar perut tidak tertekan dan aktif. Dengan cara ini Anda bisa mencegah naiknya asam lambung saat berpuasa.

Widy Rahayu

Widy Rahayu

Author

Biasa di panggil Widy. Saat ini masih dalam proses menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Sangga Buana, Bandung. Selain kuliah, Widy merupakan Freelance SEO Writer yang sangat menyukai industri kuliner dan lifestyle. Semoga tulisan Widy bermanfaat!

Share this article

Related Post